.

Kamis, 08 Maret 2012

ANAK KOST

17+
anak kost-kost-an di Kota Jakarta sudah semakin meresahkan :

Sudah 3 hari belakangan ini Kamelia numpang menginap di kost-an ku yang kecil di daerah

Kuningan. Awalnya saya agak khawatir dengan perubahan suasana ini. Kamelia cuma
menumpang sementara di sini padahal saya bingung “gimana perasaan cewek gue”. Untuk
mencari penegasan saya tatap wajah muda Kamelia yang cantik dan lucu. Kamelia membalas
tatapan saya tanpa berkedip. Sebersit saya membaca kegenitan di dalamnya, sayapun
menyerah…

Hari pertama, 6 Juni 2011. Kamelia nampak begitu kalem dan sopan. Ketika itu si Mitha (cw gue) juga ada dan dia oke-oke aja setelah mendapat penjelasan logis. Mitha duduk di sofa didepan TV,

dan saya duduk di bangku di depan meja komputer. Kamelia nampak menjaga jarak dengan saya, dia duduk tidak bergeming di samping Mitha sambil menikmati soap opera dan MTV (Music Television). Saya mencoba menggoda Kamelia. Tapi female satu ini seperti batu, Mitha dan dia saling menatap tanpa berkedip. Hari pertama agak sorean.

Problem mulai muncul ketika Mitha pulang meninggalkan kost-an, membiarkan saya dan Kamelia berdua di kamar kost adalah hal yang janggal, saya tidak tahu harus bersikap bagaimana, saya grogi dan nervous apalagi begitu mobil Mitha berlalu, Kamelia langsung mendekati saya dengan penuh roman. Saya duduk di sofa dengan perasaan tidak nyaman. Kamelia mendekati saya dan ikut duduk di samping. Kaki saya yang terjulur ke atas coffe table di sentuhnya dengan halus, pinggang saya disenderinya dengan santai, merasa agak terganggu, saya berdiri dan pindah duduk di depan komputer lagi. Kamelia mengikuti. Saya berpura-pura sibuk membuka internet, tapi Kamelia berdiri di sana menatap saya dengan pandangan yang sendu dan mengundang. Saya tanyakan, “Apa kamu belum makan siang?” Tapi Kamelia tetap terdiam seakan dia meminta sesuatu yang lain. Saya termangu tidak mengerti apa maksudnya.Tapi karena saya ini termasuk laki-laki yang tahan godaan, jelas saya tidak mau berpikiran yang bukan-bukan. Saya cuekin Kamelia seharian.


Hari kedua, 7 Juni 2011.

Kamelia makin liar menjadi-jadi, Kamelia menggoda saya habis-habisan. Tubuhnya yang langsing selalu dicoba menempeli saya dengan kurang ajar. Walaupun Kamelia cantik, dan suaranya lembut menarik, saya tidak mau jatuh tertarik padanya. Ketika saya bentak, “Kamelia Please………….Jangan ganggu saya.” Dia tetap saja berkepala batu. Bahkan ketika saya duduk disofa kembali, Kamelia mencoba membaringkan tubuhnya di pangkuan saya. Saya marah dan
berdiri, kemudian saya berjalan dan membaringkan tubuh di kamar. Angin dari fan yang bertiup dingin dan matahari yang masih nampak garang siang ini membuat saya jatuh tertidur 5 menit kemudian. Samar- samar saya merasa ada sesosok tubuh berbaringan di samping kanan. Tubuh hangatnya yang halus menyentuh lengan saya secara lembut dan mengundang. Sejenak saya merasa, barangkali si Mitha balik lagi untuk mengambil barang yang biasanya tertinggal, tapi lama- lama saya menyadari tubuh hangat ini pasti bukan Mitha. Saya terkejut lalu bangkit secara tiba-tiba. Kali ini saya benar-benar murka melihat Kamelia sedang berbaringan secara santai dan erotis di samping saya.

Padahal sebelum ada perkawinan, saya berpikiran untuk tidak tidur dengan mahluk bergender perempuan. Itulah sebabnya saya bentak Kamelia untuk jangan berbuat kurang ajar, karena sudah tidak tahan saya berdiri dan membuka pintu kost-an. “Keluar..!”, teriak saya tidak sabar. Wajah Kamelia nampak lesu dan sedih. Dua detik dia termenung untuk kemudian berjalan perlahan. Saya tidak lagi ingat akan segala bujuk rayunya, persoalan ini akan semakin membesar jika saya membiarkan Kamelia lebih lama menetap di kost-an. Langkah Kamelia yang seksi berhenti 10 meter dari pintu. Karena saya takut dia akan merubah niat untuk berbalik kembali ke sini, saya berteriak “Dont you ever think about that !!!” Kamelia menatap saya secara kurang ajar, lalu membalas teriakan dengan keras:“Guuukkkk..!! Guuuukkkkkk..!! Gggrrgghh…!” Anjing jalanan itu akhirnya kembali ke asalnya…Lagian mana mungkin ditempat kost sekecil ini, saya membawa peliharaan?!?


Lucu gak ya ceritanya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar